Tren Serangan Internet di 2009

26 Des 2009


Jakarta - Ancaman keamanan internet tercatat semakin ganas di 2009 ini. Beragam cara coba dijalankan oleh para penjahat cyber. Mulai dari menyusup dari akun Facebook, menawarkan software keamanan palsu dan lainnya.

Berikut adalah tren keamanan internet yang terjadi selama 2009 versi Symantec:

-. Spam Pembawa Malware: Spam biasanya terkesan sebagai bentuk gangguan, tapi belum tentu berbahaya. Akan tetapi, antara September dan Oktober 2009, secara rata-rata, lebih dari 2 persen email spam mengandung malware, ini mewakili peningkatan sembilan kali lipat dari sisi jumlah pesan spam yang mengandung malware.

-. Serangan via Jejaring Sosial: 2009 merupakan tahun di mana serangan terhadap situs jejaring sosial dan pengguna dari situs tersebut menjadi praktek standar para kriminal. Paruh kedua dari 2009, serangan yang memanfaatkan situs jejaring sosial meningkat baik dari sisi frekuensi dan tingkat kecerdasan. Situs jejaring sosial sendiri mengombinasikan dua faktor yang membuatnya jadi target ideal dari aktivitas kriminal online: besarnya jumlah pengguna dan tingginya tingkat kepercayaan di antara pengguna tersebut.

-. Software Keamanan Palsu: Symantec telah mengidentifikasi 250 aplikasi yang secara jelas menipu yang berpura-pura menjadi software keamanan asli yang cukup meyakinkan dalam banyak hal, tetapi sebenarnya hanya menyediakan sedikit atau tidak ada proteksi sama sekali dan malah menginfeksi komputer dengan malware yang ia klaim akan ia halangi. Dari 1 Juli 2008 sampai 30 Juni 2009, Symantec menerima laporan adanya 43 juta percobaan instalasi software keamanan palsu.

-. Malware Siap Saji: Tahun 2009 kita melihat malware semakin mudah dibuat. Ini disebabkan oleh ketersediaan toolkit yang populer dan ramah pengguna. Contohnya seperti Zeus, yang memungkinkan bahkan hacker pemula sekalipun membuat malware dan botnet. Banyak ancaman yang siap digunakan tersebut merupakan hasil dari perpaduan komponen-komponen dari malware lain yang sudah ada. Sebagai contoh Dozer, yang mengandung komponen dari MyDoom dan Mytob. Tren ini juga telah membuat malware menjadi semakin mudah hilang, dengan ancaman datang dan lenyap hanya dalam waktu 24 jam saja.

-. Lonjakan Bot Networks: Bot network semakin menjadi pondasi dari seluruh kejahatan dunia maya. Symantec telah mengamati bahwa mayoritas malware terkini mengandung sebuah perintah bot dan kanal kontrol. Di 2009, kita bahkan melihat desainer botnet mengekspansi kemampuan mereka dengan menggunakan situs jejaring sosial sebagai saluran komunikasi.

-. Kerjasama Intra dan Lintas Industri: Bersama dengan ulang tahun varian pertama ancaman Conficker pada pengguna, kita diingatkan bagaimana peningkatan organisasi dan kecerdasan penjahat dunia maya telah membuat jalinan kerjasama yang lebih luas di antara vendor keamanan, penegak hukum, dan penyedia layanan internet. Contoh yang tampak di tahun 2009 antara lain adalah Conficker Working Group (CWG), gerakan 'Operation Phish Phry' yang dilancarkan FBI dan Digital Crimes Consortium yang menggelar pengukuhannya di Oktober.

-. Mendompleng Kejadian Terkini: Hari Valentine, NCAA March Madness, flu H1N1, jatuhnya pesawat Air France Flight 447, Serena Williams, anak balon, dan kematian Michael Jackson serta Patrick Swayze. Semua kejadian ini, juga dengan kejadian lainnya yang tak terhitung jumlahnya, digunakan oleh pembuat malware dan spammer pada tahun 2009 lalu untuk mencoba memikat pengguna internet yang tidak menaruh curiga untuk mendownload malware, membeli produk dan terjebak dalam penipuan.

Kita telah mencapai tahap di mana tak ada berita populer pergi tanpa dimanfaatkan, dan tampaknya kita akan melihat lebih banyak lagi dengan akan datangnya perhelatan penting dunia, seperti Piala Dunia FIFA 2010 dan Olimpiade Musim Dingin yang semakin dekat.

-. Drive-by Download Semakin Banyak: Penyerang menginfeksi komputer penjelajah internet secara diam-diam dengan menyusup di situs legal. Popularitas metode ini terus tumbuh. Di tahun 2008, Symantec mengamati sebanyak 18 juta percobaan serangan drive-by download; akan tetapi, dari Agustus sampai Oktober 2009 sendiri, Symantec mencatat terjadi sebanyak 17,4 juta serangan.

-. McColo: Symantec melihat penurunan sebesar 65 persen dari jumlah total pesan spam dalam 24 jam setelah penutupan McColo di akhir 2008 dan 24 jam setelahnya. Jumlah spam pun turun mencapai level 69,8 persen dari seluruh email. Akan tetapi di 2009, volume keseluruhan spam kembali ke angka rata-rata 87,4 persen dari seluruh email, mencapai maksimum 95 persen dari seluruh pesan di akhir Mei.

-. Ancaman Polimorfis: Polymorfisme berarti memiliki kemampuan untuk bermutasi. Dengan demikian, ancaman polimorfis merupakan ancaman yang membuat setiap malware sedikit berbeda dengan malware sebelumnya. Kode pengubahan otomatis yang dibuat di dalam malware tidak mempengaruhi fungsionalitasnya, tetapi membuat teknologi pendeteksian milik antivirus tradisional tidak dapat mengatasinya.

Symantec telah mengamati ancaman polimorfis seperti Waladac, Virut, dan Sality, menjadi semakin umum sejalan dengan penjahat dunia maya mencari cara untuk memperluas cara mereka mengelak dari teknologi antivirus konvensional.

-. Meningkatnya Pembajakan Reputasi: Geocities merupakan merek yang paling umum yang dibajak oleh spammer sebagai usaha untuk menipu pengguna komputer, tetapi dengan penutupan layanan web hosting tersebut oleh Yahoo pada akhir Oktober lalu, Symantec melihat bahwa terjadi peningkatan pesat dari jumlah layanan web gratis berskala kecil, seperti layanan pemendek URL, yang nama dan reputasinya disalahgunakan oleh spammer.

Hal ini dikarenakan oleh kemajuan di teknologi penembus CAPTCHA, yang memudahkan karakter berbahaya membuat akun dan profil ganda yang digunakan untuk spamming. Symantec bahkan telah mengamati bahwa beberapa dari perusahaan layanan web berskala kecil tersebut telah menutup situs mereka sendiri sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan spam.

-. Pencurian Data Terus Berlangsung: Menurut Identity Theft Resource Center, sampai 13 Oktober 2009, 403 kasus penerobosan data telah dilaporkan sepanjang tahun dan mengekspos lebih dari 220 juta dokumen. Menurut Ponemon Institute, orang dalam yang tidak bermaksud jahat terus mewakili bagian terbesar dari insiden hilangnya data dengan 88% dari seluruh insiden kehilangan data disebabkan oleh orang dalam seperti karyawan dan partner.

Meski demikian, terdapat peningkatan perhatian terhadap kehilangan data berbahaya. Menurut penelitian Ponemon, 59% mantan karyawan mengakui bahwa mereka mengambil data perusahaan saat mereka meninggalkan pekerjaannya. Di saat organisasi semakin meningkatkan fokus untuk menghindari kehilangan data, tampak jelas bahwa banyak hal yang perlu dilakukan untuk mencegah informasi sensitif dibawa ke luar dari perusahaan.
( ash / fyk ) 



Dikutip oleh : Indra Qubonz Meirwanda
Bersumber dari : http://www.detikinet.com

 

Lari dari Penjara, Buronan Nampang di Facebook



    Suffolk - Situs jejaring Facebook dimanfaatkan oleh pencuri yang melarikan diri untuk mengolok-olok pihak kepolisian. Dengan menciptakan akun Facebook, buronan ini malah sengaja mengupload foto dan menuliskan segenap aktivitas yang ia lakukan.

Adalah Craig "Lazie" Lynch, seorang maling yang dihukum 7 tahun penjara karena perbuatan kriminalnya. Namun, menjelang berakhirnya masa hukuman tersebut, pria ini malah memilih untuk kabur dari Hollesley Bay Prison di Suffolk, Inggris.

Dalam masa pelariannya, diketahui bahwa Lynch telah membuat akun Facebook. Dan seolah-olah ingin mengejek polisi yang mencarinya, ia memuat foto profile close up-nya dengan tangan yang mengacungkan jari tengah.

Selain menuliskan kegiatan-kegiatan seperti sedang makan steak dan yang lainnya, Lynch juga diketahui telah mengkonfirm kedatangannya di sejumlah event seperti pesta tahun baru di Lowestoft. Lebih jauh lagi, ia juga mengirim pesan ke beberapa situs koran lokal, menanyakan apakah akan ada hadiah untuk penangkapannya kembali.

Kini, pihak Facebook telah menjalin kerjasama dengan kepolisian Suffolk untuk mengawasi halaman akun Lynch dan berusaha meringkusnya. "Kami memakai informasi yang kami punya, termasuk apapun yang muncul di situs Lynch guna melacak keberadaannya," ujar juru bicara kepolisian seperti yang dikutip detikINET dari BBC, Rabu (23/12/2009).
( sha / ash ) 



Dikutip oleh : Indra Qubonz Meirwanda
Bersumber dari : http://www.detikinet.com

Pengembang Farmville Ingin Terlepas dari Facebook?


 Jakarta - Zynga, pengembang sejumlah game yang menuai sukses di situs jejaring Facebook, kini tengah menjajal layanan barunya. Layanan yang dimaksud ialah notifikasi yang dikirim via SMS.

Bila selama ini para pengguna game-game Zynga seperti Mafia Wars dan Farmville rajin menerima notifikasi via Facebook Notifications, maka dengan terobosan Zynga ini ada kemungkinan Zynga maupun para gamer tidak bergantung lagi pada Facebook untuk mendapatkan peringatan.

Langkah yang diambil oleh perusahaan yang berbasis di San Fransisco ini selain untuk membuat Zynga lebih 'mandiri', hal itu juga berkaitan dengan rencana yang akan dijalankan Facebook menyangkut para pengembangnya. Pada bulan Oktober lalu, Facebook mengatakan mereka ke depannya tak akan lagi mengijinkan para developer untuk mem-push tiap update yang mereka lakukan ke pemakai Facebook.

Hal itu menjadi pukulan tersendiri bagi para pengembang karena selama ini notifikasi itulah cara terbaik untuk tetap menggaet user mereka.

Jika Zynga sudah menjalankan langkah SMS notifikasinya ini, berarti ia harus bisa meyakinkan para user untuk menyerahkan nomor telepon. Dilansir detikINET dari TechCrunch, Rabu (23/12/2009), meskipun sejauh ini pesan yang disampaikan hanya berupa notifikasi saja, namun nanti para user juga bisa merespon peringatan itu dengan mengeksekusi game yang mereka mainkan, meskipun mereka jauh dari komputer.

Dalam rangka uji joba layanan ini, baru secuil para pecinta Mafia Wars saja yang bisa menikmatinya karena ia berbasis teks, tidak seperti Farmville yang menggunakan Flash.

Sekedar informasi, peringatan via SMS ini bukanlah yang pertama kalinya dilakukan Zynga untuk bisa 'mandiri' dari Facebook Platform. Sebelumnya, Zynga telah membuat situs Farmville yang beralamatkan di Farmville.com sehingga para user bisa lebih leluasa 'bertani' di 'lahan' sendiri.
( sha / ash )


Dikutip oleh : Indra Qubonz Meirwanda
Bersumber dari : http://www.detikinet.com

Kilas Balik TI - Sepanjang 2009, Gerakan Sosial Bermekaran di Facebook


Jakarta - Mungkin Mark Zuckerberg si penggagas situs jejaring sosial Facebook tidak pernah membayangkan bahwa situs jejaring besutannya akan begitu populer seperti sekarang. Di tahun 2009, situs pertemanan ini begitu kinclong dan digandrungi banyak orang.

Demam Facebook pun ikut melanda pengguna internet di Indonesia. Menurut data yang dilansir checkfacebook.com, pengguna Facebook di Tanah Air mencapai angka nyaris 12 juta, tepatnya sekitar 11.759.980 user (data November 2009).

Tentu ada alasan tersendiri mengapa ada begitu banyak orang yang terbius dengan pesona situs jejaring sosial yang satu ini. Salah satunya adalah karena sifatnya yang interaktif, misalnya memungkinkan orang berinteraksi satu sama lain baik melalui fitur wall (pesan di dinding) maupun melalui fasilitas chatting.

Bukan hanya sebatas wadah pertemanan di dunia maya, Facebook juga dapat menjadi sarana untuk menggalang massa. Sebab, sangat mudah membuat maupun bergabung dengan suatu grup tertentu.

Dari Prita Hingga Manohara

Kemudahan membuat grup di Facebook dimanfaatkan untuk melakukan berbagai gerakan sosial. Jika biasanya untuk menginisiasi suatu gerakan sosial orang harus kasak-kusuk menghimpun massa dan  melakukan tatap muka langsung, kini dapat dilakukan lewat Facebook. Melalui Facebook, orang yang tidak saling kenal bisa bersatu padu untuk menyuarakan suatu aspirasi demi mendobrak suatu kebijakan yang dinilai menyimpang.

Lewat Facebook, orang bisa begitu mudah menjadi aktivis, mengusung isu sosial, mempropagandakannya dan berharap mendapat banyak dukungan. Jelas ini lebih hemat tenaga dan hemat waktu.

Di tahun 2009, ada begitu banyak gerakan sosial yang digaungkan melalui Facebook dan sukses mendulang simpati publik di Indonesia.

Tentu masih segar di ingatan kita gerakan Facebooker di bulan Juni 2009 yang mendukung pembebasan Prita Mulyasari, salah seorang pasien Rumah Sakit OMNI yang dipenjara karena menulis surat keluhan melalui internet.

Prita, yang dituding telah melakukan pencemaran nama baik terhadap RS OMNI, rupanya menarik simpati banyak orang. Perjuangan grup 'DUKUNGAN BAGI IBU PRITA MULYASARI, PENULIS SURAT KELUHAN MELALUI INTERNET YANG DIPENJARA' terus berlanjut tatkala Pengadilan Tinggi Banten mengharuskan ibu dua anak itu membayar denda Rp 204 juta.

Vonis denda itu membuahkan grup dan gerakan yang lebih fresh bertajuk 'Koin untuk Prita'. Hasilnya gemilang, banyak masyarakat yang tersentuh dan bergabung dengan grup ini lalu mengumpulkan koin untuk membantu Prita. Bahkan pihak RS OMNI pun berniat mencabut gugatan perdatanya terhadap Prita Mulyasari.

Gerakan yang juga menggeliat di Facebook adalah 'Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto' yang diinisiasi Usman Yasin.

Dukungan terhadap grup ini pun luber. Melalui grup ini Facebooker menentang penahanan Bibit dan Chandra karena berkeyakinan keduanya tidak bersalah. Simpati masyarakat terhadap badan pemberantasan korupsi ini pun kian tinggi.

Sebaliknya, sentimen negatif masyarakat terhadap aparat kepolisian kian meluas. Perjuangan para Facebooker ini berbuah manis, yakni dibebaskannya kedua pimpinan KPK tersebut.

Gerakan sosial lain yang 'membonceng' Facebook adalah grup yang menyampaikan kekecewaannya terhadap Perusahaan Listrik Negara (PLN) akibat aksi pemadaman listrik yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Grup bernama 'PLN oh PLN' ini memberikan julukan baru bagi PLN, yakni 'Perusahaan Lilin Negara'. Namun gaung dari kelompok yang satu ini tidak seriuh kelompok Prita maupun Bibit-Chandra.

Belakangan, muncul juga gerakan 'Turunkan Patung Barack Obama di Taman Menteng'. Grup ini mempertanyakan jasa Obama bagi bangsa Indonesia sehingga perlu ada monumen di Taman Menteng.

"Apa visi dari pembangunan monumen Barack Obama? Adakah manfaatnya bagi masyarakat?" tanya grup yang diinisiasi oleh Heru Nugroho dan Daniel Rudi ini. 

Grup ini menilai bahwa keberadaan patung Obama di Taman Menteng ini menginjak-injak kedaulatan bangsa Indonesia. Penggagas grup ini bahkan berniat untuk melakukan class action jika ajakan dialognya tidak diacuhkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD. Belum ada titik terang apakah gerakan ini akan membuahkan hasil seperti yang diinginkan kelompok tersebut.

Nah, yang agak nyleneh adalah gerakan sosial '(Jangan) Kumpulkan Koin untuk Manohara'. Kemunculan grup ini ini sepertinya hanya untuk mengolok-olok Manohara yang sempat menghebohkan pemberitaan di media massa karena perseteruannya dengan suaminya. Lihat saja deskripsi tentang pemilik akun ditulisi agar uang yang dikumpulkan tidak berupa uang recehan.

Facebook sebagai Kontrol Sosial


Masih ada banyak grup-grup sosial yang bermekaran di Facebook, khususnya di tahun 2009. Namun tidak semua grup-grup tersebut berhasil menarik banyak simpati dari pengguna Facebook.

Tentunya ada sejumlah faktor yang menentukan kesuksesan sebuah grup dalam menggalang dukungan. Misalnya, seberapa penting atau menariknya isu yang dibawa. Selain itu, kredibilitas si pengusung isu juga dapat mempengaruhi banyak sedikitnya dukungan yang diterima.

Melihat betapa powerful-nya Facebook dalam menggalang massa, maka setiap gerakan yang dilakukan di situs jejaring sosial ini tidak bisa dipandang remeh. Contohnya adalah gerakan Facebooker membela Prita Mulyasari maupun menolak penahanan Bibit-Chandra yang mampu mmpengaruhi kebijakan.

Di saat ada penyimpangan yang mungkin terjadi di negeri ini, orang dapat langsung menyampaikan aspirasinya melalui Facebook, baik untuk mendukung suatu kebijakan atau justru menentang suatu kebijakan. Terlepas dari sukses tidaknya sebuah grup menarik banyak dukungan pengguna Facebook, situs jejaring sosial ini dapat memainkan peran penting sebagai kontrol sosial.

Singkat kata, dengan kehadiran Facebook, lebih terbuka kesempatan bagi siapa pun untuk menjadi aktivis yang mengkritisi suatu permasalahan yang terjadi di sekeliling kita.

Tentunya kemudahan ini harus disikapi dengan bijaksana, jangan asal latah membuat grup di Facebook atau masuk menjadi anggota suatu grup tanpa memahami secara jelas isu yang diusung grup tersebut.

Jika di 2009 Facebook begitu bersinar, apakah di tahun 2010 Facebook akan tetap menjadi primadona? Kita lihat saja nanti!
( faw / wsh ) 


Dikutip oleh : Indra Qubonz Meirwanda
Bersumber dari : http://www.detikinet.com